Hubungan Iklim Dengan Dunia Peternakan (Penempatan Ternak)
Dunia peternakan adalah dunia yang berkaitan dengan hewan ternak. Siapa pun yang berkecimpung di dalam dunia peternakan biasanya mengusahakan produksi hasil ternak yang maksimal dengan waktu yang lebih cepat dan menyalurkan ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsikan.
Untuk menghasilkan hasil ternak yang maksimal harus memerhatikan kebutuhan dari ternak tersebut. Contohnya pada hewan ternak sapi perah, sapi perah akan mencapai hasil produksi susu yang maksimal apabila di tempatkan di daerah yang sejuk atau dataran tinggi. Berarti unsur iklim dalam peternakan sapi perah sangat penting karena sapi perah temasuk hewan ternak yang adaptasinya rendah atau termasuk hewan yang sulit beradaptasi.
Ilmu klimatologi sangat berguna untuk penempatan ternak yang baik untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Contohnya sapi perah dapat menghasilkan susu 56 % daripada daerah tropis dan iklim mempengaruhi kandungan susu, lemak, bahan kering tanpa lemak, dan jumlah produksinya.
Dalam ternak juga ada proses yang kompleks dimana seekor hewan menyesuaikan diri pada lingkungan dimana ternak itu hidup disebut aklimatasi.
Berikut penggolongan ternak berdasarkan aklimatasi :
1. Aklimatasi tinggi : Unta, Kambing, dan Domba.
2. Aklimatasi rendah : Sapi, Ayam, dan Babi.
Peternakan yang baik harus memperhatikan kualitas dan kuantitas yang tersedia di daerah sekitar kandang ternak itu sendiri seperti makanan atau hijauan pada sapi perah dan air yang diminum mempengaruhi daya produksi.
Jadi pada intinya iklim yang meliputi curah hujan, temperatur, kelembaban udara, radiasi matahari, kecepatan angin, dan pH harus kita pelajari dan harus bisa mengaplikasikannya karena berpengaruh besar terhadap kehidupan dan produksi ternak.